Jumat, 18 Oktober 2013

kamera Gamma



KAMERA GAMMA
Bagian detektor :
Kollimator
> Fungsi: hanya
mendeteksi sinar gamma yg sejajar kolimator atau tegak lurus kristal (membatasi foton yg akan dideteksi)
> Material : Pb
> Macam :

Seputar Kedokteran Nuklir




         Abad 20 ditandai dengan perkembangan yang menakjubkan di bidang ilmu dan teknologi, termasuk disiplin ilmu dan teknologi kedokteran serta kesehatan. Terobosan penting dalam bidang ilmu dan teknologi ini memberikan sumbangan yang sangat berharga dalam diagnosis dan terapi berbagai penyakit termasuk penyakit – penyakit yang menjadi lebih penting secara epidemilogis sebagai konsekuensi logis dari pembangunan di segala bidang yang telah meningkatkan kondisi sosial ekonomi masyarakat. Penggunaan isotop radioaktif dalam kedokteran telah dimulai pada tahun 1901 oleh Henri DANLOS yang menggunakan radium untuk pengobatan penyakit tuberculosis pada kulit. Namun yang dianggap Bapak Ilmu Kedokteran Nuklir adalah George C. De HEVESSY, dialah yang meletakan dasra prinsip perunut dengan menggunakan zat radioaktif. Waktu itu dia menggunakan rasioisotop alam Pb212.. Dengan ditemukannya radioisotop buatan maka radioisotop alam tidak lagi digunakan.
     

Rabu, 16 Oktober 2013

Kecanggihan Terbaru Charger Laptop Tanpa Kabel


Bagi anda yang ingin tau lebih lanjut mengenai kecanggihan terbaru yang ada saat ini mengenai charger laptop berikut ulasan yang dapat anda baca.

Kemajuan teknologi memang semakin memudahkan manusia, kali ini mengenai pengisian daya baterai berbagai perangkat secara wireless alias tanpa kabel. Dengan teknologi dan perangkat yang dikembangkan WiTricity Corp, Anda bisa mengisi daya baterai (charging) ponsel, konsol game, laptop, bahkan kendaraan listrik hanya dengan koneksiwireless yang tidak membutuhkan kabel.

"WiTricity Corp bekerja untuk membuat masa depan ini menjadi kenyataan, mengembangkan teknologi kelistrikan wireless yang akan beroperasi aman dan efektif dalam jarak jangkauan dari sentimeter hingga beberapa meter--dan akan mengirimkan listrik dari miliwatt hingga kilowatt," tulis WiTricity dalam penjelasannya di website resmi mereka.
Menurut WiTricity, perangkat ini aman bagi binatang piaraan maupun manusia, tingkat efisiensinya pun tinggi.
Komponen berbentuk kotak hitam menyerupai bingkai foto itu bisa menyalurkan listrik tanpa kabel ke perangkat-perangkat di rumah, meski di dalam ruang berbeda, dengan jarak tertentu sesuai daya jangkau alat itu.


Senin, 14 Oktober 2013

perkembangan IPTEK dibidang Kesehatan

Kemajuan teknologi di bidang kesehatan tulang
Sejak tahun 2003, Pusat Teknologi Material (PTM) BPPT telah melakukan pengembangan biomaterial untuk aplikasi kesehatan. Kegiatan yang dilakukan antara lain, melakukan uji toksisitas dan biokompatibilitas hidroksiapatit (HA) berbahan dasar mineral alam (batu gamping dan koral) untuk bone filler (pengisi tulang), melakukan desain dan pembuatan komponen pelat implan berbasis stainless steel sebagai bone substitute(pengganti tulang), serta melakukan desain proses pembuatan semen tulangPolymethylmethacrylate (PMMA) untuk tujuan bone cement (semen tulang). HA, merupakan suatu kalsium fosfat yang banyak digunakan sebagai material pengganti tulang karena kemiripannya dengan struktur kimia tulang dan jaringan keras pada mamalia. Material ini dapat mendorong pertumbuhan tulang baru, serta

Sabtu, 12 Oktober 2013

bahaya radiasi dan pencegahannya


Pengaruh radiasi pada organ tubuh manusia dapat bermacam-macam bergantung pada jumlah dosis dan luas lapangan yang diterima.
Pada tahun 1950 komisi internasioanal untuk perlindungan terhadap penyinaran menetapkan bahwa pengaruh sinar-x adalah sebagai berikut:
   1.    Luka permukaan yang dangkal
·         Kerusakan kulit(skin damage)
·         Epilasi(epilation)
·         Kuku rapuh(brittleness of nails)

 

Jumat, 11 Oktober 2013

proteksi radiasi



     Pengertian Proteksi Radiasi
Proteksi radiasi atau keselamatan radiasi ini kadang-kadang dikenal juga sebagai proteksi radiologi ini memiliki beberapa pengertian yaitu :
    §  Proteksi radiasi adalah perlindungan masyarakat dan lingkungan dari efek berbahaya dari radiasi pengion , yang meliputi radiasi partikel energi tinggi dan radiasi elektromagnetik
   §  Proteksi radiasi adalah suatu system untuk mengendalikan bahaya radiasi dengan menggunakan peralatan proteksi dan kerekayasaan yang canggih serta mengikuti peraturan proteksi yang sudah dibakukan.
   

Kamis, 10 Oktober 2013

CR ( Computed Radiography)



Computed radiography
Computed radiography adalah proses merubah system analog pada konvensional radiografi menjadi digital radiografi ( Bambang Supriyono 2003:1). Pada sistem Computed Radiography data analog dikonversi ke dalam data digital pada saat tahap pembangkitan energi yang terperangkap di dalam Imaging Plate dengan menggunaklan laser, selanjutnya data digital berupa sinyal-sinyal ditangkap oleh Photo Multiplier Tube (PMT ) kemudian cahaya tersebut digandakan dan diperkuat intensitasnya setelah itu di ubah menjadi sinyal elektrik yang akan di konversi kedalam data digital oleh Analog Digital Converter (ADC).

DR ( Digital Radiography)


Digital radiografi
1. Pengertian
Digital radiografi adalah sebuah bentuk pencitraan sinar_X, dimana sensor-sensor sinar-X digital digunakan menggatikan film fotografi konvensional. Dan processing kimiawi digantikan dengan sistem komputer yang terhubung dengan monitor atau laser printer.

kesehatan dan keselamatan kerja di MRI



I.          Definisi Keselamatan Dan Kesehatan Kerja

Menurut Mangkunegara (2002, p.163), keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan makmur.

Menurut Suma’mur (2001, p.104), keselamatan kerja merupakan rangkaian usaha untuk menciptakan suasana kerja yang aman dan tentram bagi para karyawan yang bekerja di perusahaan yang bersangkutan.

Selasa, 08 Oktober 2013

proses pencucian fim radiografi

film radiografi yang belum terekspose akan di gunakan dalam pemeriksaan radiologi untuk menegakkan diagnosa, film yang sudah digunakan tersebut akan dilanjutkan ke dalam proses pencucian atau proses membuat hasil radiografi. proses pembuatan hasil radiografi saat ini berbeda-beda, ada yang masih menggunakan proses manual atau konvensional ada pula yang menggunakan prosesing automatic. Berikut penjelasan tentang pencucian film manual dan automatic processing.
Dalam pencucian film radiologi secara manual, dimana membuat gambaran radiografi yang permanen dan tampak. Tahapan pengolahan film secara utuh terdiri dari pembangkitan (developing), pembilasan (rinsing), penetapan (fixing), pencucian (washing), dan pengeringan (drying).
1.      Pembangkitan(developing)
a.      Sifat dasar
Pembangkitan merupakan tahap pertama dalam pengolahan film. Pada tahap ini perubahan terjadi sebagai hasil dari penyinaran. Dan yang disebut pembangkitan adalah perubahan butir-butir perak halida di dalam emulsi yang telah mendapat penyinaran menjadi perak metalik atau perubahan dari bayangan laten menjadi bayangan tampak. Sementara butiran perak halida yang tidak mendapat penyinaran tidak akan terjadi perubahan. Perubahan menjadi perak metalik ini berperan dalam penghitaman bagian-bagian yang terkena cahaya sinar-X sesuai dengan intensitas cahaya yang diterima oleh film. Sedangkan yang tidak mendapat penyinaran akan tetap bening. Dari perubahan butiran perak halida inilah akan terbentuk bayangan laten pada film.

b. Bayangan laten (latent image)
Emulsi film radiografi terdiri dari ion perak positif dan ion bromida negative (AgBr) yang tersusun bersama di dalam kisi kristal (cristal lattice). Ketika film mendapatkan eksposi sinar-X maka cahaya akan berinteraksi dengan ion bromide yang menyebabkan terlepasnya ikatan elektron. Elektron ini akan bergerak dengan cepat kemudian akan tersimpan di daiam bintik kepekaan (sensitivity speck) sehingga bermuatan negatif. Kemudian bintik kepekaan ini akan menarik ion perak positif yang bergerak bebas untuk masuk ke dalamnya lalu menetralkan ion perak positif menjadi perak berwarna hitam atau perak metalik. Maka terjadilah bayangan laten yang gambarannya bersifat tidak tampak. Kejadian ini tergambar melalui reaksi kimia sebagai berikut:

AgBr  Ag + + Br -
Br - + radiasi  Br - + e -
SS + e -  SS -

SS - + Ag +  Ag
 
a.      Larutan developer terdiri dari:  
1)      Bahan pelarut (solvent): Bahan yang dipergunakan sebagai pelarut adalah air bersih   yang tidak mengandung mineral.
2)      Bahan pembangkit (developing agent): Bahan pembangkit adalah bahan yang dapat mengubah perak halida menjadi perak metalik. Di dalam lembaran film, bahan pembangkit ini akan bereaksi dengan memberikan elektron kepada kristal perak bromida untuk menetralisir ion perak sehingga kristal perak halida yang tadinya telah terkena penyinaran menjadi perak metalik berwarna hitam, tanpa mempengaruhi kristal yang tidak terkena penyinaran. Bahan yang biasa digunakan adalah jenis benzena (C6H6). Reaksi kimia yang terjadi antara bahan pembangkit dengan film dapat dilihat sebagai berikut:
 Ag + Oksida bahan pembangkit + Br - + H+àAg Br + Bahan pembangkit .
3)      Bahan pemercepat (accelerator): Bahan developer membutuhkan media alkali (basa) supaya emulsi pada film mudah membengkak dan mudah diterobos oleh bahan pembangkit (mudah diaktifkan). Bahan yang mengandung alkali ini disebut bahan pemercepat yang biasanya terdapat pada bahan seperti potasium karbonat (Na2CO3 / K2CO3) atau potasium hidroksida (NaOH / KOH) yang mempunyai sifat dapat larut dalam air.
4)      Bahan penahan (restrainer): Fungsi bahan penahan adalah untuk mengendalikan aksi reduksi bahan pembangkit terhadap kristal yang tidak tereksposi, sehingga tidak terjadi kabut (fog) pada bayangan film. Bahan yang sering digunakan adalah kalium bromida.
5)      Bahan penangkal (preservatif): Bahan penangkal berfungsi untuk mengontrol laju oksidasi bahan pembangkit. Bahan pembangkit mudah teroksidasi karena mengabsorbsi oksigen dari udara. Namun bahan penangkal ini tidak menghentikan sepenuhnya proses oksidasi, hanya mengurangi laju oksidasi dan meminimalkan efek yang ditimbulkannya
6)      Bahan-bahan tambahan: selain dari bahan-bahan dasar, cairan pembangkit mengandung pula bahan-bahan tambahan seperti bahan penyangga (buffer) dan bahan pengeras (hardening agent). Fungsi dari bahan penyangga adalah untuk mempertahankan pH cairan sehingga aktivitas cairan pembangkit relatif konstan. Sedangkan fungsi dari bahan pengeras adalah untuk mengeraskan emulsi film yang diproses.


1.      Pembilasan (rinsing)
Merupakan tahap selanjutnya setelah pembangkitan. Pada waktu film dipindahkan dari tangki cairan pembangkit, sejumlah cairan pembangkit akan terbawa pada permukaan film dan juga di dalam emulsi filmnya. Cairan pembilas akan membersihkan film dari larutan pembangkit agar tidak terbawa ke dalam proses selanjutnya.
Cairan pembangkit yang tersisa masih memungkinkan berlanjutnya proses pembangkitan walaupun film telah dikeluarkan dari larutan pembangkit. Apabila pembangkitan masih terjadi pada proses penetapan maka akan membentuk kabut dikroik (dichroic fog) sehingga foto hasil tidak memuaskan.
Proses yang terjadi pada cairan pembilas yaitu memperlambat aksi pembangkitan dengan membuang cairan pembangkit dari permukaan film dengan cara merendamnya ke dalam air. Pembilasan ini harus dilakukan dengan air yang mengalir selama 5 detik

2.      penetapan(fixing)
a.      sifat dasar
       Diperlukan untuk menetapkan dan membuat gambaran menjadi permanen dengan menghilangkan perak halida yang tidak terkena sinar-X. Tanpa mengubah gambaran perak metalik. Perak halida dihilangkan dengan cara mengubahnya menjadi perak komplek. Senyawa tersebut bersifat larut dalam air kemudian selanjutnya akan dihilangkan pada tahap pencucian. 
Tujuan dari tahap penetapan ini adalah untuk menghentikan aksi lanjutan yang dilakukan oleh cairan pembangkit yang terserap oleh emulsi film. Pada proses ini juga diperlukan adanya pengerasan untuk memberikan perlindungan terhadap kerusakan dan untuk mengendalikan akibat penyerapan uap air.

   b. Larutan fixer terdiri dari: 
1)      Bahan penetap (fixing agent).
Dipilih bahan yang berfungsi mengubah perak halida. Bahan ini bersifat dapat bereaksi dengan perak halida dan membentuk komponen perak yang larut dalam air, tidak merusak gelatin, dan tidak memberikan efek terhadap bayangan perak metalik. Bahan yang umum digunakan adalah natrium thiosulfat (Na2S2O3) yang dikenal dengan nama hypo. Reaksi kimia yang terjadi pada film adalah sebagai berikut:

Na2S2O3 + AgBr = Na2Ag(S2O3)2) + NaBr
2)      Bahan pemercepat (accelerator).
Untuk menghindari kabut dikroik dan timbulnya noda kecoklatan, biasanya digunakan asam yang sesuai. Karena pembangkit memerlukan basa dalam menjalankan aksinya, maka tingkat keasaman cairan penetap akan menghentikan aksinya. Asam kuat seperti asam sulfat (H2SO4) akan merusak bahan penetap dan mengendapkan sulfur.  Maka bahan pengaktif yang umumnya dipergunakan adalah asam lemah seperti asam asetat (CH3COOH). Akan tetapi dengan penggunaan asam lemah ini masih terjadi pengendapan sulfur. Untuk mengatasi hal ini maka dipergunakan bahan penangkal.
3)       Bahan penangkal (preservatif).
Untuk menghindari adanya pengendapan sulfur maka pada cairan penetap ditambahkan bahan penangkal yang akan melarutkan kembali sulfur tersebut. Bahan penangkal yang digunakan adalah natrium sulfit, natrium metabisulfit, atau kalium metabisulfit.
4)       Balian pengeras (hardener).
              Bahan ini digunakan untuk mencegah pembengkakan emulsi film yang berlebihan. Pembengkakan emulsi akan membuat perak bromida mudah terkelupas dan pengeringan film yang tidak merata. Bahan yang digunakan biasanya adalah potassium alum [K2SO4Al3(SO4)2H2O], aluminium sulfat [Al2(SO4) 3].
5)       Bahan penyangga (buffer).
Digunakan untuk mempertahankan pH cairan agar dapat tetap terjaga pada nilai 4 - 5. Bahan yang digunakan adalah pasangan antara asam asetat dengan natrium asetat, atau pasangan natrium sulfit dengan natrium bisulfit.


6)       Pelarut (solvent).
Pelarut yang umum digunakan adalah air bersih.
3.      Pencucian (washing)
Setelah film menjalani proses penetapan maka akan terbentuk perak komplek dan garam. Pencucian bertujuan untuk menghilangkan bahan-bahan tersebut dalam air. Tahap ini sebaiknya dilakukan dengan air mengalir agar dan air yang digunakan selalu dalam keadaan bersih.
 
4.          Pengeringan (drying)
Merupakan tahap akhir dari siklus pengolahan film. Tujuan pengeringan adalah untuk menghilangkan air yang ada pada emulsi. Hasil akhir dari proses pengolahan film adalah emulsi yang tidak rusak, bebas dari partikel debu, endapan kristal, noda, dan artefak.
Cara yang paling umum digunakan untuk melakukan pengeringan adalah dengan udara. Ada tiga faktor penting yang mempengaruhinya, yaitu suhu udara, kelembaban udara, dan aliran udara yang melewati emulsi.


pencucian film dengan menggunakan automatic processing

 Automatic processing merupakan pengolahan film radiografi dengan menggunakan mesin pengolahan film untuk melakukan pekerjaan pengolahan film yang sebelumnya dilakukan dengan cara manual yang dilakukan oleh manusia.
Ø  alasan digunakannya automatic processing:
a.      lebih cepat dalam pengolahan film dibandingkan dengan pengolahan manual, 90- 120 s
b.      pekerjaan menjadi lebih praktis dan lebih bersih
c.       lebih menghemat luas kamar gelap
d.       meminimalisir pengeluaran radiologi



-         sistem Transportasi  Roler
 Sistem roler transportasi terdiri dari, penggerak utama, dan sejumlah rolern penggerak film pada tangki cairan.

  




    



a.   Ketika film ini ditempatkan di baki dua roler menarik film tersebut ke dalam mesin. Sebuah tombol mikro biasanya digunakan sebagai alat pengaman untuk memperingatkan operator ketika lebih dari satu film ditempatkan dalam mesinpada saat yang sama. Juga, saklar mikro akan aktif ketika sistem sedangberoperasi.
b.      Film ini bergerak sirkuler melalui jalurnya dan vertikal ke bawah masuk kedalam cairan developer melalui serangkaian roler menyusun susunan roler lalu bergerak vertikal ke atas, melewati rol yang lain. Bergerak dengan cara yang sama melalui bahan kimia.
c.  Roler bergerak melewati rangkaian roler melalui poros penggerak utama dijalankan oleh motor penggerak. Melalui 
serangkaian roda gigi, gir, gerakan mekanik   yang  diberikan  kepada  rol  dari  penggerak  utama. 

  - Sistem Sirkulasi Penyaringan
Pergerakan sistem roller menekan emulsi film masuk dan keluar darideveloper, fixer dan air, memberikan proses untuk membangkitkan danmeningkatkan kecepatan reaksi. Sistem ini digunakan untuk meningkatkanreaksi. Pompa sirkulasi untuk menyaring cairan melalui filter untuk menjagabahan kimia bercampur dan juga menjaga tetap bersih dalam keadaanagitasi. Nilai batas penyaringan air Penyaring air : filter 50 µm, tiap 3 bulan diganti, water flux : 0,95 - 5,71/min

                    
-          Sistem  Replenishera
a. Setiap film melewati prosesing otomatis, akan merubah bahan kimia darideveloper dan fixer. Untuk mengimbangi kekurangan  yang dihasilkan, cairandeveloper baru dan fixer dalam jumlah tertentu yang diukur memompa cairanke dalam tangki.
b. ada dua tangki, yang disebut replenisher tangki, di mana fixer dan developerdisimpan. Tank-tank dilindungi dengan penutup debu dan untuk mengurangi oksidasi.
c. Ketika film ini awalnya dimasukkan ke dalam processing, maka akanmengaktifkan tombol mikro, tombol mikro menyalakan pompa replenisherdan cairan baru dipompa ke dalam system tambahan.d. Tangki pengisian harus diperiksa mingguan dan diisi ulang secara berkala.Perawatan harus dilakukan untuk memastikan bahwa cairan yang tidak terkontaminasi.